Mainkan :D

Kamis, 24 November 2011

Honda Karisma, Penggebrak Kelas 125cc


Abdul Syukur alias Kelling tak cuma kesohor di arena balap lurus resmi. Di ajang balap malam non resmi pun mekanik bengkel rumahan di Jl. Masjid Al-Goufur, Kiragil Baru, Tangerang Selatan, Banten cukup disegani. Semula, Karisma milik Saipul warga Serpong-Banten ini cukup terkenal di trek lurus malam hari. Wajar kalau sekarang kayak artis digosipin mulu di kalangan balap.

“Padahal baru jadi. Ubahan dibikin eksklusif buat turun balap," kata pemilik motor biasa disapa Acoy. Karisma ini juga dipersiapkan untuk balap lurus resmi sebagai media promosi bengkel Acoy yaitu Rara Motor (RM). Untuk memenuhinya, Acoy menggelandang ke tempat Kelling.

Sekarang pakai piston Honda Tiger oversize 150 diameter 65 mm dengan setang piston Legenda. Meski lebih pendek 2 mm, ubahan dibuat untuk kejar paking tipis. Stroke dibikin 6 mm dengan total 63,9 mm. Tangan Kelling pun memapas bibir silinder head 1,2 mm dengan lebar dan sudut squish ikuti diameter piston.


Biar buka-tutup tetap rapat, pria berjeng-got ini memilih klep EE-5. "Kalau buat Honda, klep jangan terlalu besar. Mesti dikecilkan jadi 32/27,5," tambahnya.

Kem tetap pakai asli. Hanya dimodifikasi. Angkatan klep buang dibikin 9,1 mm dan katup masuk diracik jadi 9,4 mm. Agar tidak kehilangan power saat pindah gigi, rasio girboks dihitung ulang.

Dipilih gigi 4 punya perbandingan overdrive. "Perbandingan gigi asli 24/26 mata diganti 25/25 biar putaran atas enteng," ucap Ayah dua anak itu.  Siap dibuktikan. (motorplus-online.com) 

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : Commet 50/100-17
Ban belakang: Hut 60/90-17
Koil: Suzuki RM125
Karburator : Keihin PE 28)
Sok belakang : KTC
 

Tips Performance Kruk As Stroke-Up Yamaha Mio, Cocok Buat Main Selembaran


Semua bermain di naik stroke 2mm
Sobat yang kadung suka bermain di trek lurus malam hari, boleh tempuh trik yang satu ini. Yaitu, aplikasi kruk as yang dibawa langsung dari Thailand. Lewat kruk as ini, sobat tetap bisa pakai paking blok selembar kertas meski isi silinder sudah bengkak jauh dari standar.


Ganti setang, total stroke jadi 70.9mm
Tapi, bukan itu yang bikin hebat. Melainkan, kruk as ini sudah mengalami kenaikan stroke. “Ada dua pilihan tipe. Mau yang model naik pakai pen stroke atau lewat geser big end,” ungkap Utomo dari Tomo Speed Shop di Jl. Bendungan Jago Raya No. 6-7, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Semuanya bermain di kenaikan stroke 3mm. Artinya, pakai pen stoke 3mm, maka total stroke menjadi 63,9mm. Begitu juga yang geser big end. Total stroke sama saja. Menurut Tomo, selain buat main selembaran, kruk as ini juga bisa dipakai untuk keperluan pacuan drag. Cukup bermodal piston 63mm, sudah bisa turun di kelas 200 cc.

“Harga untuk yang pen stroke Rp 2 juta. Tapi buat yang geser big end, Rp 2,5 juta. Semuanya pakai setang standar Fino,” beber pria berkacamata yang bisa dihubungi di nomor 0817-9900-655.

Sebenarnya, selain dari dua tipe yang disebut di atas tadi, Tomo juga menyediakan kruk as lainnya. Yaitu, dengan pergeseran big end 3mm, tapi setang seher pakai merek LHK.

Lewat pemakaian setang ini, pergeseran ditambah lagi hingga 3,5mm. So, total stroke yang diaplikasi jadi 70,9mm. “Untuk paking, cukup pakai alumunium 1 mm saja. Gak perlu tebal-tebal. Harga cuma Rp 2,7 juta,” tutup pria ramah ini.   (motorplus-online.com)

Suzuki Smash Titan Mengacak Dominasi Yamaha Dan Honda

Trek dadakan PRJ Kemayoran atau tempat berlangsung MotoPrix region 2, dua minggu lalu jadi saksi Suzuki Smash Titan geberan Rizaludib Sidqi sanggup mengacak-acak dominasi Yamaha dan Honda. Meski joki Suzuki Cargloss AHRS IRC, cukup puas di urutan ke-4 bebek 110cc 4-tak tune-up seeded (MP2).

Jika diterawang, naga-naganya motor berlogo S besar ini harusnya mampu di posisi terdepan. Bisa lihat dari seringnya Sidqi memainkan tenaga mesin Titan, agar bisa mencuri celah motor di depannya. Cuma berhubung tanpa tim order, kesempatan pun pupus.

Secara teknis kuncian tetap ada pada racikan mesin. Daya tahan dan power besar jadi tumpuan. “Makanya kombinasi itu tidak terlepas dari peran pelatuk kem model roller yang diaplikasi,” ujar sang peramu yaitu Hasyim Sonedi, mekanik tim bermarkas di Depok itu.

Hasyim mengaku kalau spek racikan motor buat di Kemayoran hampir sama dengan motor yang dipakai di Sentul. Dibikin hampir sama karena Titan di Thailand sudah pakai pelatuk model roller. Jadi, gak khawatir kehilangan tenaga efek floating klep, karena komponen ini memang sudah diperuntukan untuk Titan.

“Tinggal menyesuaikan profil kem yang dibantu las argon agar bentuknya membulat. Lalu durasi dibuat ulang dengan setingan 270 derajat untuk klep isap (in) dan berlaku juga bagi klep buang (ex),” lanjut pria berambut lurus ini.
Meski data lengkapnya dirahasiakan, namun dari keterangan Hasyim kalau ubahan durasi  itu tadi menghasilkan Lobe Separation Angle (LSA) bermain di angka 105º. Karakter ini cenderung bermain rata, sehingga tenaga motor tidak menonjol di satu sisi baik putaran bawah atau atas.

Didukung klep diameter 27,8 mm (in) dan 23 mm (ex), lift klep buat klep in dipatok di 9,4mm menghasilkan pasokan gas bakar makin deras. Sedang klep ex yang dipatok angka 9 mm dengan per klep Jepang, konon sangggup diajak menahan beban tekan hingga 14 ribu rpm.

Mengulik komposisi ruang bakar, piston FIM diameter 51,5mm dibikin dengan perbandingan kompresi 13 : 1. “Sengaja lebih tinggi biar lebih bertenaga. Terutama di rpm bawah agar motor tidak lelet selepas diajak melibas tikungan balik,” imbuh mekanik asal Jogja ini.

 DATA MODIFIKASI
Sok belakang : Daytona
Karburator : Mikuni Sudco 24 mm
Knalpot : AHRS
Pengapian: Vortex

Yamaha Mio Soul, Cukup Main Variasi



Matik salah satu pacuan paling asyik buatdiajak bergaya drag look. Pendapat itu coba dibuktikan Rinaldy di Yamaha Mio Soul miliknya.

“Tinggal beli variasi lalu pasang sendiri aja kok,” ujar pria 22 tahun yang tinggal di Sunter, Jakarta Utara ini.

Tapi, agar hasil yang diinginkan sesuai konsep, pemilihan part mesti tepat. Selera memang menjadi nomor satu, seperti pemilihan knalpot yang tidak ikut virus atau tren pakai punya Nouvo. Melainkan pakai merek impor dengan model yang juga tidak kalah ciamik.

DATA MODIFIKASI
Ban depan    : Swallow 50/90-17
Ban belakang  : Swallow 50/90-17
Pelek    : Akront
Sok depan    : SRK Racing
Sok belakang   : YSS

Kamis, 17 November 2011

Modifikasi Yamaha MIO





Modifikasi Yamaha MIO 2008 Sleman. Dengan tema Technology Meet Design. Garapan Napa Moto Design (NMD) tuntas dikerjakan saat turun jadi kontestan Yamaha Mofest Modification Contest 2,Region 1, Jogja. Mungkin aja konsep Modifikasi Yamaha MIO 2008 yang sempurna.


Modifikasi Yamaha MIO 2008 bodi dan teknologi mesin disatukan.  Modifikasi Yamaha MIO 2008 baru 
selesai 80% . Rudy Prasetyo,pemilik dan modifikator NMD yang bermarkas di kawasan Cepit Baru, No. 451,Depok, Sleman, Jogja.
8007581669mio gt.jpg Modifikasi Yamaha MIO 2008 Sleman 3a13efabeemio gt.jpg Modifikasi Yamaha MIO 2008 Sleman48f319180cmio gt.jpg Modifikasi Yamaha MIO 2008 Sleman
Modifikasi Yamaha MIO 2008 , Tengok satu per satu bagian handmade NMD. Cover bodi yang dikelir lidahapi enggak lagi pakai fiber. Pelat galvanis jadi material dasar yang dibentukuntuk jadi cover bodi Mio. “Susah ngetok dan ngatur ulang galvanis supayajadi cover yang mirip dengan aslinya,” bilang Rudy.
Di sini kelemahan Modifikasi Yamaha MIO 2008 . Bodi dibiarkan telanjang alias seperti kerjaan yang belumrampung. Seandainya diselesaikan tuntas, pasti ngomongin rancangan cover bodiaja sudah panjang. Paling konsep tekukan supaya jadi mirip cover bodi asli.
Lihat aja deh, bagian yang telanjang dan kurang resik kayak di rumah komstirdan teromol, ditutup barang yang dibuat langsung NMD. “Makanya banyak yangnganggap modifikasiku mahal, padahal hitungannya sih wajar karena kan dibuatsesuai order,” bilang Rudy yang juga sering bolak-balik Jakarta untuk jadikonsultan.
Nah, konsep desain ditemukan lewat teknologi kelihatan jelas menggunakan duaCDI. Dua pengatur pengapian ini ditaruh di sisi bodi. “Di siniteknologinya. CDI mengatur waktu pengapian yang bisa ditentukan si pemakaimotor ini. Bukan cuma pajangan lho, CDI berfungsi,” ucap Rudy yang jugasudah membore up Modifikasi Yamaha MIO 2008 jadi 180 cc.
Konsepnya boleh tuh. Sayang, belum selesai dikerjakan hingga tampak masih belumsempurna. Modifikasi Yamaha MIO
DATA Modifikasi Yamaha MIO
Ban depan : Michellin 120/60-14
Ban belakang : Swallow 150/60-14
Pelek depan : 3,00 x 14

Modifikasi Yamaha VEGA.

Siapa sangka kalau motor Modifikasi Yamaha VEGA yang tampilnya keren ini sebelumnya hanya onggokan mesin dan rangka yang tak terus temerus dipojok gudang entah karena rusak atau kenapa,pastinya Bagus Surya sudah enggan untuk menyentuhnya kala itu.
modifikasi yamaha vega 1 Modifikasi Yamaha VEGA 2004 Kembali Bergaya
Akhirnya supaya motor tetap bisa dipakai, bagus bertekat untuk memperbaiki mesin motor,sekaligus me Modifikasi Yamaha VEGA 2004 ini supaya tampilannya nggak culun-culun amat.
Modifikasi Yamaha vega 2 Modifikasi Yamaha VEGA 2004 Kembali Bergaya
Modifikasi Yamaha VEGA 2004 ini Sasaran pertama bagus adalah bagian kaki-kaki yang diupgrade dengan pemasangan pelek rossi yang dibalut dan Duro dipadu suspensi milik ride it.beberapa bagian yang sudah termakan karat di bersihkan dan dilapis krom.warna juga diubah.Cat glossy berikut clear Rexel yang jadi pilihan bagus.
DATA Modifikasi Yamaha VEGA:
Cakram dpn : PSM,  Kaliper : Brembo , Selang rem : TDR , Master rem :nissin , Pelek : rossi215/17(dpn),250/17(blkg) ban : Duro 50/90/17 (dpn) .60/80/17(blkg) sok blkg : RIDE-IT

Jumat, 11 November 2011

Honda Blade, Andalkan Kompresi 12:1


Sebagai pendatang baru di kancah balap nasional, belum banyak tim balap andalkan pacuan Honda. Terutama, Honda Blade. Termasuk bagi Jamal Suparno Daeng Lira yang seting bebek 110cc Honda ini untuk dipakai berlaga oleh M. Agus Salim di OMR Honda Makassar, beberapa waktu lalu.

“Ini pertama kali bagi saya membuat motor balap Honda. Sebelumnya sudah coba beberapa merek,” ungkap pria yang akrab disapa Daeng Lira ini.

Tetapi, meski baru pertama mengolah Honda Blade, hasilnya sudah memuaskan. Pembalapnya yang tergabung di tim Bintang Lima Lira Motor Racing Team, berhasil naik podium di kelas MP4 atau bebek 110cc tune-up pemula.

Karena ini yang pertama, Daeng Lira pun enggak ingin terlalu ekstrem mengubah setingan. Maksudnya, dia ingin terapkan seting bertahap. Bahkan, kompresi tidak dibuat terlalu tinggi. Ya! Keseluruhan ubahan, hanya membuat perbandingan kompresi jadi 12 : 1. Maka itu, cukup pakai Pertamax Plus.

Untuk membuat kompresi yang tidak tergolong tinggi ini, beberapa ubahan dilakukan. Yaitu, pakai piston FIM Piston diameter 51,25mm. Tinggi dome di part penggebuk kompresi ruang bakar itu hanya dibuat 1,5mm.

Lalu, kem standar Blade dibubut untuk atur ulang durasi buka-tutup klep. “Durasi dibuat jadi 269º. Sayangnya buku catatan saya terselip tak tahu di mana, jadi lupa buka-tutup secara rincinya,” jelas tunner 32 tahun itu. Wah, kalau gitu harus cari lagi tuh. Atau, dial ulang.

Lanjut! Lewat durasi dan tinggi dome yang diterapkan, kepala silinder dipapas sekitar 0,8mm. Oh ya, menurut Daeng Lira, klep juga tetap andalkan standar. “Nanti, kalau hasilnya kurang memuaskan, baru dinaikan lagi,” timpal sobat ramah tinggal di Gowa, Sulawesi Selatan.

Menemani ubahan di engine, pengabut bahan bakar juga sudah mengaplikasi karburator Mikuni Sudco 24mm. Karena menurutnya, karbu ini mampu menambah akselerasi di putaran atas. Pilot dan main jet diseting ulang. Pilot pakai 25, main-jet andalkan 140. Sementara untuk otak pengapian dirasaa cukup mengandalkan CDI BRT 24 step.